Skip to main content

Kanker payudara juga bisa menyerang pria, segera lakukan deteksi dini

Kanker payudara sangat identik dengan penyakit kaum wanita, tapi tahukah anda bahwa kanker payudara juga bisa menyerang pria? Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh pada jaringan payudara. 


Tercatat sebanyak 1980 kasus kanker payudara diderita oleh pria setiap tahunnya dan menyebabkan kematian. Jika dibandingkan dengan wanita, angka kejadiannya masih jauh lebih besar terjadi pada kaum wanita. Meski demikian, pria dan wanita sama-sama memiliki jaringan payudara dan keduanya berisiko terserang kanker payudara.

Faktor risiko kanker payudara pada wanita :
  • Genetika (riwayat penyakit dalam keluarga).
  • Tidak menyusui / memberi ASI.
  • Wanita usia diatas 50 tahun.
  • Menjelang masa menopause.
  • Sel-sel abnormal yang hidup di dalam tubuh (tumor).
  • Menstruasi dini.
  • Keterlambatan menopause (lebih dari usia 55 tahun).
  • Perubahan gen BRCA1 dan BRCA2.
  • Kepadatan payudara, payudara yang padat memiliki banyak sel-sel di dalamnya. Jumlah sel yang banyak makin berisiko tumbuh menjadi sel kanker.
  • Paparan radiasi.
  • Kelebihan berat badan.
  • Implan payudara.
  • Mengkonsumsi alkohol.
  • Terapi hormon HRT.

Faktor risiko kanker payudara pada pria :
  • Genetika (riwayat penyakit dalam keluarga).
  • Usia 60 tahun - 70 tahun.
  • Mengkonsumsi alkohol.
  • Merokok.
  • Obesitas.
  • Kelainan genetik Syndrome Klinefelter, yaitu kromosom yang berjumlah ekstra dalam tubuh pria. 

Setiap orang memiliki bibit tumor di semua bagian tubuhnya. Sekitar 20% kemungkinan tumor dapat berkembang menjadi sel ganas (kanker). Tumor yang bersifat ganas (kanker) akan terus menerus tumbuh tanpa ada jeda waktu. Pada gejala awal, benjolan di payudara tidak menimbulkan rasa sakit. Namun berjalannya waktu akan timbul rasa nyeri disertai bengkak ataupun luka.

Gejala kanker payudara pada wanita :
  • Salah satu payudara membesar dalam waktu yang cepat.
  • Terjadi pembengkakan payudara.
  • Demam akibat terjadi peradangan.
  • Puting berubah warna.
  • Puting masuk ke dalam ataupun menonjol keluar.
  • Puting mengeluarkan cairan putih (bukan air susu).
  • Puting mengeluarkan darah.
  • Payudara memerah dan gatal.
  • Timbul rasa sakit.
  • Pori-pori disekitar puting membesar seperti kulit jeruk.
  • Berat badan menurun drastis.
  • Sakit punggung tidak kunjung sembuh.

Gejala kanker payudara pada pria :
  • Tubuh menjadi cepat lelah dan lemah.
  • Dehidrasi.
  • Puting berdarah.
  • Fungsi organ tubuh seperti prostat dan hati terganggu.
  • Kulit disekitar payudara gatal, bersisik dan merah.
  • Puting masuk ke dalam.
  • Nafsu makan menurun.
  • Berat badan menurun.

Diagnosa dan cara deteksi kanker payudara :
  1. Pemeriksaan urine di laboratorium.
  2. Pemeriksaan USG dan mamografi.
  3. Clinical Breast Examination (CBE), yaitu pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
  4. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Berikut ini adalah langkah untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri :
  1. Berdiri tegak di depan cermin.
  2. Bahu lurus dan letakan tangan di pinggul.
  3. Perhatikan apakah ada yang aneh dari bentuk fisik payudara.
  4. Angkat tangan ke atas, perhatikan bentuk dan warna puting.
  5. Raba payudara mulai dari puting hingga area dekat ketiak.
  6. Apabila menemukan benjolan yang keras dan nyeri bila ditekan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Ataupun bisa menggunakan cara lain seperti ini :
  1. Berbaringlah.
  2. Miringkan badan ke kanan atau kiri.
  3. Perhatikan kedua payudara terlalu jatuh atau tidak.
  4. Jika kondisi payudara terlalu jatuh maka perlu waspada dan segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Perkembangan kanker payudara akan semakin parah setelah mencapai stadium 4. Pada fase ini kanker payudara telah mengalami metastasis, yaitu penyebaran sel kanker ke luar payudara. Kanker payudara yang menyebar dapat menyerang organ lain seperti :
  • Limfa.
  • Dinding dada.
  • Paru-paru.
  • Tulang.
  • Liver.
  • Otak.

PENGOBATAN KANKER PAYUDARA.
Stadium awal.
Kanker payudara yang terdeteksi pada stadium awal bisa sembuh secara total dan diobati sejak dini.

Stadium lanjut.
Kanker payudara yang baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker payudara sudah tidak bisa disembuhkan. Pengobatannya hanya dilakukan untuk meringankan beban penderitanya.

Langkah pengobatan kanker payudara dilakukan dengan cara operasi pengangkatan jaringan, kemoterapi dan radioterapi. 

Jenis pengobatan melalui tindakan operasi antara lain :
  • Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sedikit jaringan disekitarnya untuk mencegah pertumbuhan tumor semakin membesar.
  • Mastektomi : operasi pengangkatan seluruh payudara atau jaringan payudara.
  • Limfadenektomi : operasi pengangkatan kelenjar getah bening.
  • Operasi rekonstruksi : pembuatan payudara baru dengan menggunakan implan payudara atau jaringan dari bagian tubuh lain. Operasi ini dilakukan setelah tindakan mastektomi.
Jenis pengobatan melalui tindakan kemoterapi dan radioterapi antara lain :
Kemoterapi : pemberian obat-obatan anti kanker untuk menghancurkan sel-sel kanker. Efek samping kemoterapi antara lain :
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Mual.
  • Muntah
  • Sariawan.
  • Rentan terhadap infeksi.
  • Kelelahan.
  • Rambut rontok.
Radioterapi : proses terapi untuk memusnahkan sisa-sisa sel-sel kanker dengan gelombang radiasi. Efek samping radioterapi antara lain :
  • Iritasi kulit payudara perih, merah, dan berair.
  • Warna kulit payudara menjadi lebih gelap.
  • Kelelahan berlebihan.
  • Limfedema (kelebihan cairan di lengan akibat tersumbatnya kelenjar getah bening di ketiak).

Cara mencegah kanker payudara :
  • Hidup bersih dengan rutin mengganti bra setiap hari.
  • Hindari memakai pakaian yang belum dicuci.
  • Kurangi konsumsi makanan yang diolah dengan cara dibakar.
  • Konsumsi makanan sehat yang kaya vitamin dan serat.
  • Konsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan tinggi.
  • Hindari makanan yang mengandung pengawet.
  • Hindari efek radiasi.
  • Rajin berolahraga.
  • Wajib memberi ASI.
  • Kontrol berat badan dengan diet sehat.
  • Hindari perawatan yang mempengaruhi hormon.
  • Jangan merokok dan mengkonsumsi alkohol.
  • Tidur yang cukup.

Kanker payudara menjadi penyakit penyebab kematian ke-2 setelah kanker paru-paru. Sadari sejak dini agar perkembangannya dapat dicegah dan diobati secara optimal.


Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.