Kecelakaan yang mengakibatkan luka bakar dapat terjadi kapan saja, terutama bagi orang yang beraktivitas dekat sumber panas. Pada kejadian tertentu, luka bakar terjadi akibat ketidaksengajaan seperti tersiram air panas, terkena minyak panas ketika sedang memasak, bahkan luka bakar akibat meledaknya tabung gas.
image source : medicalxpress
Pasien luka bakar yang berhubungan dengan api dan asap, biasanya juga mengalami trauma inhalasi. Trauma inhalasi merupakan gangguan pernafasan yang terjadi pada pasien luka bakar. Kondisi luka bakar pada kulit ditentukan dari seberapa dalam lapisan kulit yang terbakar.
Kulit terdiri dari 3 lapisan :
- Epidermis (lapisan luar kulit).
- Dermis (lapisan kedua kulit).
- Hipodermis (lapisan dalam kulit).
Luka bakar ringan terjadi pada lapisan kulit atas (epidermis) dengan menimbulkan ciri sebagai berikut :
- Warna kulit berubah menjadi kemerahan karena proses peradangan.
- Tidak ada luka terbuka.
- Tidak timbul lesi pada kulit (melepuh).
Luka bakar sedang terjadi pada lapisan kedua kulit (dermis) dengan menimbulkan ciri sebagai berikut :
- Kulit memerah karena peradangan.
- Tidak ada luka terbuka.
- Terjadi pelepuhan pada kulit, hal yang harus diperhatikan adalah hindari upaya untuk memecahkannya sendiri karena berisiko membuat luka terinfeksi.
Luka bakar berat terjadi pada lapisan paling dalam kulit (hipodermis) dengan menimbulkan ciri sebagai berikut :
- Kulit memerah disertai lepuhan.
- Terjadi luka terbuka karena jaringan yang rusak mencapai lapisan paling bawah kulit.
- Pada kondisi terparah bahkan sampai terkena tulang dan otot.
Pada kasus luka bakar serius, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit. Prosedur penanganan UGD pada pasien luka bakar :
- Melakukan irigasi, yaitu pembersihan luka dengan cairan NaCl.
- Memberikan salep antibiotik.
- Menutup luka dengan kain kasa.
Pada kasus luka bakar ringan, dapat melakukan pengobatan sendiri di rumah dengan cara yang tepat. Tindakan yang tepat untuk perawatan luka bakar di rumah, sebagai berikut :
- Segera hentikan proses terbakar secepat mungkin.
- Singkirkan pakaian atau aksesoris yang menutupi luka bakar.
- Segera dinginkan luka dengan air mengalir dari kran, hindari menggunakan air es. Dinginnya es batu dapat membuat kulit semakin mengkerut.
- Alirkan air selama 20 menit pada kulit yang luka sebelum kulit mulai melepuh, air akan mencegah panas masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam lagi.
- Bersihkan luka bakar dengan kain lembut atau kapas yang sudah dibasahi dengan air dingin. Tepuk-tepuk luka bakar secara perlahan dengan kain atau kapas. Hati-hati saat membersihkan, karena biasanya luka bakar terasa perih.
- Untuk menghindari infeksi, tuangkan larutan Salin yang dapat dibeli di apotek lalu berikan pada luka bakar dengan menggunakan kapas.
- Berikan salep khusus luka bakar.
- Tutup luka bakar dengan kain kasa untuk menghindari gesekan dengan benda di sekitar.
- Balut luka bakar dengan pembalut luka steril.
- Konsumsi obat pereda rasa sakit seperti paracetamol.
- Hindari luka bakar dari sengatan matahari.
Cara mempercepat proses regenerasi kulit pasca mengalami luka bakar :
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi.
- Setelah luka sembuh dan tidak terasa perih, oleskan madu atau lidah buaya pada bekas luka.
Selalu jaga keselamatan dimanapun anda berada, minta bantuan orang terdekat yang berpengalaman saat ingin menyalakan api atau mendekati sumber panas. Segera minta pertolongan medis apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan luka bakar. Pertolongan yang cepat, tepat dan benar dapat meringankan keluhan rasa sakit pada penderita luka bakar.
Comments
Post a Comment