Keluhan berkurangnya daya ingat seperti lupa nama orang bahkan lupa identitas diri sendiri, umumnya dialami oleh orang berusia senja. Namun pada suatu kondisi, orang berusia muda juga dapat mengalami hal tersebut akibat kerusakan sel-sel otak, sehingga menimbulkan penyakit seperti Alzheimer. Penyakit tersebut lebih dikenal dengan istilah pikun.
image source: artifoflip
Di dalam otak terdapat neuro transmitter (saraf penghubung) yang berbentuk seperti jaring-jaring. Saraf tersebut saling berkaitan satu sama lain dan memancarkan aliran listrik. Pada penyakit Alzheimer terjadi aliran listrik yang tidak lancar pada neuro transmitter. Alzheimer merupakan penyakit hilang ingatan secara perlahan yang biasanya menyerang memori otak jangka pendek (short term memory). Penderita penyakit Alzheimer akan mengalami gangguan kognitif bahkan dalam kondisi yang sangat parah, penderita Alzheimer sampai lupa cara mengoperasikan sendok dan garpu.
Di dalam otak penderita penyakit Alzheimer terdapat gumpalan protein rusak (Amiloid plak) yang sifatnya merusak dan menempel di jaring-jaring saraf (neuro transmitter). Amoloid plak inilah yang menyebabkan terputusnya saraf neuro transmitter. Terputus aliran listrik pada saraf otak dapat mengganggu fungsi memori.
Faktor risiko penyakit Alzheimer :
- Paparan radikal bebas.
- Gaya hidup tidak sehat.
- Penyakit Alzheimer umumnya diderita oleh wanita.
- Usia di atas 65 tahun.
- Kelebihan asam amino.
- Memiliki riwayat keturunan penyakit Alzheimer.
- Jarang melatih otak untuk berpikir.
- Terpapar racun dari makanan.
- Paparan polusi dan logam.
- Berat badan berlebih.
- Cidera parah di kepala.
- Penyempitan pembuluh darah arteri kirotis.
- Depresi.
- Hipertensi.
- Diabetes tipe II.
Gejala penyakit Alzheimer :
- Mudah lupa.
- Sering cemas.
- Berhalusinasi.
- Emosional.
- Berubahnya kepribadian.
- Terganggunya koordinasi panca indera.
- Kesulitan mengingat suatu kata/bahasa.
- Kesulitan mengingat tempat dan bentuk.
Pencegahan penyakit Alzheimer bisa dilakukan dengan berbagai cara :
- Olahraga rutin untuk melancarkan metabolisme tubuh.
- Latih otak untuk terus mengingat dan berpikir dengan cara rajin membaca dan menghitung.
- Terapkan pola hidup sehat agar terhindar dari radikal bebas.
- Hindari paparan zat logam berbahaya.
- Atur pola makan sehat dan bergizi, hindari bahan makanan yang mengandung pengawet.
Diagnosa penyakit Alzheimer dimulai dari mengetahui riwayat penyakit pasien. Kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan dan MRI. Sejauh ini penyakit Alzheimer belum dapat disembuhkan, hanya dapat memperlambat hilangnya daya ingat dengan cara memberi stimulasi terus menerus pada otak.
Berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menemukan obat penyakit Alzheimer. Salah satunya yang dilakukan oleh para ilmuan Jepang dalam jurnal Cell Reports. Tim ilmuan Jepang mencoba menciptakan sel induk untuk meniru jaringan otak yang rusak. Selain itu, jamur juga sudah mulai diteliti untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Dalam Emerging Brain Food for the Mitigation of Neurodegenerative Diseases, dinyatakan beberapa jenis jamur mengandung senyawa yang dapat melawan racun pada saraf. Semakin majunya ilmu pengetahuan dan tekhnologi semoga dapat memberi pencerahan dalam pengobatan penyakit Alzheimer di masa depan.
Comments
Post a Comment