Seorang ilmuan asal Afrika Selatan bernama Cecil A. Alport pada tahun 1927 meneliti kelainan genetik yang mempengaruhi fungsi ginjal. Kelainan fungsi ginjal tersebut dinamai Syndrom Alport. Ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi menyaring kotoran dari darah dan mengeluarkannya bersama urine. Manusia memiliki dua buah ginjal untuk sistem ekskresi tubuh. Syndrom Alport adalah penyakit peradangan ginjal yang disebabkan oleh mutasi gen pembentuk protein pada ginjal. Penyakit turunan ini dapat terjadi sejak masa kanak-kanak kemudian seterusnya hingga dewasa menyebabkan komplikasi gagal ginjal kronis. Syndrom Alport ditandai dengan adanya darah dan protein dalam urine.
Penyakit ini diwariskan oleh gen orangtua, mutasi gen terjadi pada gen COL4A3 dan COL4A5 yang berfungsi membentuk protein kolagen tipe IV. Protein kolagen tipe IV sangat penting dalam struktur pembuluh darah glomerulli yang berfungsi menyaring air dan kotoran dalam darah serta menghasilkan urine. Pada awalnya penderita Syndrom Alport tidak merasakan gejala apapun. Seiring berjalannya waktu kerusakan pembuluh darah glomerulli menurunkan fungsi penyaringan ginjal. Gejala Syndrom Alport cenderung lebih parah jika diderita oleh pria dibandingkan wanita.
Gejala yang timbul akibat Syndrom Alport diantaranya adalah :
image source: ginjalhealth
Gejala yang timbul akibat Syndrom Alport diantaranya adalah :
- Kencing darah (hematuria).
- Urine mengandung protein.
- Urine mengandung sel darah putih.
- Urine mengandung gumpalan-gumpalan kecil.
- Mengalami gangguan pendengaran.
- Pembengkakan di sekitar mata.
- Pembengkakan kaki.
- Pembengkakan seluruh tubuh.
- Mengalami kebutaan.
- Gangguan fungsi retina dan lensa mata.
- Kekurangan trombosit dalam darah.
- Hipertensi.
Kondisi Syndrom Alport dapat menyebabkan risiko penyakit gagal ginjal di usia remaja dan usia 40 tahun. Komplikasinya menyebabkan gagal ginjal kronis dan gangguan fungsi jantung.
Pengobatan Syndrom Alport dilakukan sesuai gejala yang ditimbulkan, seperti :
- Pemeriksaan audiometry, yaitu memeriksa tingkat pendengaran seseorang dan jenis gangguan yang terjadi.
- Pemeriksaan Blood Urea Nitrogen.
- Pemeriksaan serum kreatin.
- Pemeriksaan jenis sel darah lengkap.
- Mengontrol tekanan darah untuk mencegah penyakit semakin memburuk.
- Mengatur pola makan.
- Membatasi asupan cairan tubuh.
- Biopsi ginjal, yaitu pengambilan sempel jaringan untuk mengetahui kondisi ginjal.
- Pemeriksaan urinalisis untuk mendiagnosa kandungan urine.
- Operasi katarak untuk penderita yang mengalami gejala katarak.
Syndrom Alport merupakan jenis penyakit yang jarang terjadi, namun perlu diketahui apabila ada seseorang yang memiliki kelainan genetik dan berisiko menurunkan kerusakan gen kepada anaknya. Hal tersebut memungkinkan Syndrom Alport terdeteksi sejak dini dan dapat segera ditangani.
Comments
Post a Comment