Skip to main content

Bahaya kandungan fluoride dalam pasta gigi dan air mineral

Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan oleh setiap orang. Sebelum memulai aktivitas, mandi dan menyikat gigi menjadi kegiatan yang wajib dilakukan setiap hari. Pasta gigi dengan banyak pilihan rasa dijual untuk menyegarkan pernafasan. Pernahkah anda membaca apa saja komposisi yang terkandung di dalam pasta gigi? Salah satu bahan utama pembuatan pasta gigi adalah fluoride. Fluoride merupakan mineral yang diklaim memiliki manfaat untuk menguatkan email gigi. Namun, semakin mendalamnya penelitian ilmu pengetahuan, fluoride diragukan keamanannya bagi kesehatan tubuh.

image source: www.bintang.com


Fluoride merupakan senyawa yang banyak dijumpai di alam sekitar, contohnya terkandung dalam udara dan air. Dalam jurnal kedokteran gigi, fluoride diyakini berfungsi untuk menyehatkan gigi. Tetapi, pada penelitian modern ini diketahui bahwa fluoride merupakan salah satu komponen senyawa pembuat bom atom. Racun kimia yang dapat digunakan sebagai bom membuat para peneliti kesehatan semakin cermat mengkaji bahaya yang dapat timbul akibat penggunaan fluoride. Selain sebagai bahan baku utama pembuatan pasta gigi, penggunaan fluoride sebagai penjernih air minum dikhawatirkan juga membawa dampak buruk bagi kesehatan.


Berdasarkan hasil penelitian, kandungan bahan kimia fluoride dapat mengganggu sistem kerja hormon endokrin pada tubuh sehingga mempengaruhi :
  • Kelenjar pineal.
  • Kelenjar tiroid.
  • Kadar gula dalam darah.
  • Otak.
  • Tulang

Dampak buruk yang tanpa disadari dapat membahayakan kesehatan akibat dari penggunaan fluoride adalah :
  • Memicu kerusakan otak.
  • Menurunkan tingkat kecerdasan IQ.
  • Menyebabkan kemandulan (infertilitas).
  • Merusak kualitas sperma.
  • Mengganggu sistem kekebalan tubuh.
  • Menghambat pembentukan antibodi.
  • Kerusakan genetik.
  • Kematian sel.
  • Memicu risiko kanker.
  • Memicu tumbuhnya tumor.
  • Menonaktifkan kerja 62 enzim tubuh.
  • Menghambat pembentukan lebih dari 100 enzim tubuh.
  • Hiperaktif.
  • Gangguan otot.
  • Berkurangnya fungsi kelenjar tiroid.
  • Berisiko mudah mengalami patah tulang.
  • Radang sendi.
  • Demensia.
  • Mengganggu sintesis protein.
  • Meningkatkan penyerapan timbal dalam tubuh.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan batasan kandungan fluorida terutama untuk air minum yang dijadikan sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yaitu kandungan fluoride tidak lebih dari 1,5 mg/liter. Batasan yang sama juga ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) tahun 2011, batasan kandungan fluoride pada air minum sebesar 1,5 mg/liter. Batasan yang lebih ketat juga ditetapkan pada SNI 01-3553-2006 tentang air minum dalam kemasan, kandungan fluoride dalam air minum kemasan tidak boleh melebihi 1 mg/liter.


Segala larangan penggunaan fluoride dalam pasta gigi dan air minum diperkuat dengan adanya pendapat profesor ahli kimia yang bernama Paul Connet, menyatakan bahwa ada 50 alasan menolak penggunaan fluoride :
  1. Fluoride merupakan bahan kimia yang ditambahkan ke air untuk keperluan perawatan medis, dalam hal ini dikhususkan dalam perawatan gigi. Penyebab penyakit gigi tidak ada yang ditularkan melalui air, sehingga penggunaan fluoride pada air tidak berfungsi untuk kesehatan gigi. Fluoride pada air hanya untuk memperbaiki kualitas air.
  2. Penggunaan fluoride dalam menjernihkan air, artinya memaksa semua orang untuk menggunakan obat tanpa dasar persetujuan dari setiap orang.
  3. Ketika fluoride dimasukan ke dalam air, dosis tidak dapat lagi dikendalikan.
  4. Penambahan fluoride ke dalam air tidak dapat dikendalikan dengan dipakai oleh segala usia mulai dari anak kecil hingga usia tua.
  5. Fluoride dalam air dapat menyebabkan terjadinya residu pada bahan makanan yang diolah menggunakan air.
  6. Fluoride bukan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Fluoride dapat mengganggu banyak kerja enzim.
  7. Bayi yang meminum air berfluoride sangat rentan terpapar racun dari lingkungan sekitar.
  8. Fluoride sudah terdapat dalam ginjal sehingga tubuh tidak lagi membutuhkan fluoride.
  9. Tidak ada pengukuran fluoride dalam tubuh, misalkan yang terkandung pada urine, darah, tulang, rambut dan kuku.
  10. Mengklarifikasi fluoride merupakan obat yang tidak disetujui.
  11. Fluoride hanya bersifat topikal bukan sistemik, menelan fluoride tidak diperlukan dan berbahaya.
  12. Penggunaan fluoride menyebabkan penurunan gen.
  13. Dalam studi modern penggunaan fluoride untuk kesehatan gigi sangat diragukan.
  14. Tidak ada hubungan yang signifikan mengenai kerusakan gigi dan asupan fluoride.
  15. Menurut penelitian, pengeroposan gigi diakibatkan oleh penggunaan botol bayi bukan karena kekurangan fluoride.
  16. Saat penggunaan fluoride dihentikan, kasus pengeroposan gigi tidak meningkat.
  17. Kasus kerusakan gigi sudah menurun sebelum dilakukan penggunaan fluoride dalam pasta gigi.
  18. Studi yang memulai penggunaan fluoride dinyatakan buruk secara metodologi.
  19. Anak-anak sudah terpapar terlalu banyak fluoride.
  20. Dosis tertinggi fluoride terdapat pada bayi yang mengkonsumsi susu formula dengan campuran air berfluoride.
  21. Fluoride yang tertelan dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh secara permanen.
  22. Fluoride dapat merusak otak.
  23. Fluoride menurunkan kecardasan.
  24. Fluoride dapat menyebabkan kerusakan visual dan otak janin.
  25. Fluoride mempengaruhi kelenjar pineal.
  26. Fluoride mempengaruhi kerja kelenjar tiroid.
  27. Fluoride menyebabkan gejala rematik.
  28. Fluoride merusak tulang kortikal, yaitu bagian terluar dari tulang.
  29. Fluoride meningkatkan risiko patah tulang pinggul di usia tua.
  30. Kadar fluoride berpengaruh pada kerusakan tulang dan ginjal.
  31. Fluoride menyebabkan kanker tulang.
  32. Penggunaan fluoride meningkatkan risiko penyakit osteosarcoma.
  33. Fluoride dapat menyebabkan masalah reproduksi.
  34. Fluoride menyebabkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, ruam dan masalah saluran pencernaan.
  35. Penderita penyakit ginjal sangat rentan terhadap keracunan fluoride.
  36. Tidak ada yang dapat mencegah tingkat kerusakan akibat penggunaan fluoride.
  37. Fluoride menyebabkan gizi buruk.
  38. Orang berkulit hitam rentan dengan paparan fluoride.
  39. Orang berkulit hitam memiliki tingkat intoleransi laktosa yang lebih tinggi, masalah ginjal dan diabetes dapat memperburuk keracunan fluoride (toksisitas fluoride).
  40. Tingkat kerusakan gigi bukan karena fluoride tetapi karena tidak merawat gigi.
  41. Bahan kimia fluoride untuk air bukan standarisasi farmasi.
  42. Fluoride silikon belum teruji secara komperhensif.
  43. Fluorife silokon dapat meningkatkan penyerapan timbal ke dalam darah.
  44. Fluoride dapat melepaskan timbal dari saluran pipa air, sambungan solder, kuningan hingga larut bersama air dan masuk ke tubuh.
  45. Tidak ada penelitian kesehatan utama pada penggunaan fluoride.
  46. Manfaat penggunaan fluoride untuk kesehatan tidak sah dalam penelitian.
  47. Semakin banyak ilmuan independent yang menentang fluoridasi.
  48. Banyak ilmuan menolak fluoridasi di seluruh dunia.
  49. Profluoridasi politik telah berkembang menjadi sikap dogmatis dan otoriter.
  50. Banyak dokter gigi bahkan dokter lainnya mengatakan bahwa mereka menentang praktik penggunaan fluoride.


Dengan demikian, mengatakan bahwa penggunaan fluoride berbahaya tidak sepenuhnya salah atau benar. Pada dosis yang besar, fluoride memang berbahaya untuk kesehatan, namun pada dosis yang kecil fluoride juga bermanfaat untuk tubuh. Bijaklah dalam memilih dan menggunakan produk untuk kehidupan sehar-hari. Untuk anak kecil yang belum mengerti caranya menyikat gigi dan sering menelan pasta gigi, berilah pasta gigi sedikit hanya seukuran biji beras supaya tidak terlalu banyak menelan fluoride yang terkandung di dalam pasta gigi.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.