Sebagian wanita memiliki kekhawatiran akan perubahan bentuk tubuh setelah hamil, melahirkan, dan menyusui. Hingga tidak sedikit wanita yang memilih melahirkan secara caesar. Bahkan fatalnya ada yang tidak mau menyusui karena takut payudaranya kendur. Perlu diketahui bahwa kekhawatiran tersebut tidaklah tepat. Payudara terdiri dari kelenjar dan otot. Kelenjar yang berisi air susu akan kembali mengecil apabila air susu keluar dan otot akan kembali seperti sedia kala.
image source: biologypaper
Segmentif yang membuat payudara membesar setelah menyusui beberapa anak adalah timbunan lemak dari gaya hidup yang tidak sehat. Maka, jangan takut lagi untuk menyusui anak.
Masalah selanjutnya adalah kekhawatiran wanita pada kendurnya otot vagina setelah proses melahirkan normal. Semua otot pada organ kewanitaan memang membesar ketika hamil. Rahim adalah otot yang paling sempurna di dalam tubuh seorang wanita. Artinya, otot rahim dapat membesar sampai bayi 3,5 kg - 4 kg selama proses 9 bulan. Otot vagina yang elastis dapat melebar sebesar ukuran kepala bayi kurang lebih 10 cm - 15 cm. Ketika kepala bayi keluar, otot vagina sobek atau sengaja digunting untuk memudahkan bayi keluar. Setelah bayi lahir, dalam waktu kurang lebih 40 hari masa nifas seluruh otot kewanitaan termasuk vagina akan kembali normal. Pemahaman yang salah di masyarakat tentang kendurnya otot vagina pasca persalinan normal inilah yang membuat banyak wanita memilih melahirkan secara caesar. Padahal persalinan caesar perlu dilakukan hanya jika terdapat indikasi medis tertentu yang berkaitan dengan keselamatan ibu dan janinnya.
Seiring berjalannya usia, kolagen akan berkurang dan otomatis otot-otot juga akan mengendur. Jadi, bukan semata-mata karena persalinan normal melainkan faktor usia. Bicara soal usia tentunya berkaitan dengan hormonal. Saat menjelang menopause sampai masa menopause, hormon esterogen menurun hal itu akan menyebabkan otot payudara dan vagina mengendur.
Untuk para wanita, tidak hanya bagi yang sudah menikah. Dari masih gadis lah sebaiknya anda merawat keelastisitasan otot kewanitaan. Jagalah organ kewanitaan sejak dini, agar pada saat menjelang menopause otot tersebut tetap terjaga keelastisitasannya.
(Screenshoot image by Biology 1999)
Comments
Post a Comment