Skip to main content

Jenis-jenis kanker yang menyerang anak

Kanker sudah menjadi penyakit global yang menakutkan. Tidak hanya menyerang populasi dan etnis global, kanker juga menyerang segala usia, tanpa terkecuali anak-anak. Kanker pada anak-anak terjadi di usia 5-14 tahun. Dalam rentang waktu usia tersebut, kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 pada anak-anak.

image source: detikhealth


Penyakit kanker pada anak bisa terjadi sejak masih di dalam kandungan, sel kanker menyerang hampir seluruh organ tubuh. Berdasarkan penelitian, kanker pada anak bisa disebabkan dari faktor genetik dan lingkungan.

Faktor genetik.
Terjadi kerusakan gen sejak di dalam kandungan yang diwariskan orangtua kepada anaknya.

Faktor lingkungan.
Terjadi kerusakan gen akibat virus, radiasi sinar matahari, paparan asap rokok, dll.



Tetapi tidak semua jenis kanker menyerang anak-anak. Jenis kanker yang sering ditemukan pada anak antara lain :

Leukemia.
Kanker leukemia adalah kanker darah yang berasal dari sumsum tulang belakang. Ditandai dengan jumlah sel leukosit (darah putih) yang sangat banyak. Jenis kanker leukemia paling banyak ditemukan menyerang anak-anak. Gejalanya adalah :
  • Kulit pucat, produksi sel darah putih yang terlalu banyak menyebabkan sel darah merah menjadi lebih sedikit. Ini menjebabkan anemia pada anak.
  • Nafsu makan menurun, anak akan merasakan sakit pada bagian perut akibat pembengkakan hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
  • Sesak nafas, akibat pembengkakan kelenjar getah bening di dada dan menumpuknya sel kanker di leher.
  • Infeksi virus seperti batuk, flu, diare yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah diberikan antibiotik.
  • Pembengkakan di wajah dan tangan, serta kebiruan di daerah dada, lengan, dan kepala. 
  • Sering terjadi mimisan, darah sulit membeku dan bintik merah pada kulit.

Tumor otak.
Ini jenis kanker nomor 2 yang sering menyerang anak-anak. Sel kanker biasanya tumbuh di otak kecil, kemudian berkembang menyerang syaraf pusat. Gejala awalnya adalah:
  • Anak sering mengeluh sakit kepala, wajah pucat dan bola mata merah.
  • Mual dan muntah.
  • Anak sering terjatuh karena gangguan keseimbangan.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Kemampuan gerak berkurang.
  • Berat badan turun drastis

Retinoblastoma.
Kanker mata ini sering diderita pada anak usia 2 tahun. Penyebarannya bisa sampai ke sumsum tulang belakang. Gejala yang timbul adalah:
  • Pembengkakan mata.
  • Pupil mata berwarna putih.
  • Pandangan juling.

Neuroblastoma.
Neuroblastoma adalah kanker syaraf yang bisa menyerang di segala tempat. Seperti syaraf mata, perut, leher. Neuroblastoma biasanya menyerang balita, karena pembentukan sel kanker pada syaraf terjadi saat janin masih di dalam kandungan. Gejalanya seperti:
  • Kelopak mata turun, pupil mengecil.
  • Konstipasi, diare.
  • Sesak nafas.
  • Tubuh bagian bawah mati rasa.

Osteosarkoma.
Osteosarkoma adalah kanker ganas yang menyerang tulang. Gejala yang timbul seperti:
  • Anak mengeluh nyeri tulang belakang.
  • Anak rewel di malam hari karena merasakan nyeri.
  • Mudah mengalami patah tulang.
  • Berat badan anak menurun.

Limfoma.
Limfoma adalah kanker kelenjar getah bening. Amati jika terdapat benjolan pada tubuh anak terutama di leher, ketiak, dan pangkal paha. Gejala lainnya adalah:
  • Anak kehilangan nafsu makan.
  • Banyak berkeringat di malam hari.
  • Lesu lemas.
  • Berat badan menurun.

Penyakit kanker dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Namun pada kasus kanker anak, gejala-gejalanya kadang tidak diketahui karena anak belum bisa mengeluh. Dalam hal ini, orang tua harus cepat tanggap dalam melihat kondisi kelainan yang terjadi pada anak. Lekas konsultasikan ke dokter spesialis anak jika menemukan gangguan kesehatan pada anak. Karena penyembuhan sejak dini dapat mengurangi risiko terburuk seperti kematian.
(Screenshoot image by detikhealt)

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.