Skip to main content

Waspada! pecahnya bantalan pada tulang punggung

Punggung merupakan bagian tubuh yang fungsinya sama seperti kaki, yaitu menopang berat badan dan fleksibilitas tubuh. Punggung manusia tersusun mulai dari tulang leher sampai tulang ekor. Kebiasaan sederhana yang biasanya menyebabkan cidera pada punggung adalah mengangkat sesuatu sambil membungkuk tanpa menggunakan kekuatan kaki, melainkan langsung membungkukkan badan. Kurang olahraga juga dapat mempermudah cidera punggung karena dengan berolahraga dapat membentuk kekuatan otot punggung sehingga memperkecil kemungkinan cidera. Kasus cidera punggung yang sering ditemukan biasanya sakit di tulang punggung bagian bawah karena beban gravitasi tubuh terletak di titik tulang ekor. Orang awam sering menyebutnya "salah urat", sebenarnya bukan urat melainkan otot. 

image source: detikhealth


Punggung terdiri dari otot dan susunan syaraf. Di tulang punggung bagian bawah terdapat bantalan di antara dua ruas tulang punggung. Bantalan tersebut bisa pecah di usia 30 tahun ke atas akibat tidak hati-hati dalam mengangkat beban berat. Bantalan yang pecah dapat terkena saraf. 


Jika terjadi cidera, penanganan yang tepat diawal yaitu :
  • Mengkompres dengan air dingin selama 2 hari (48 jam). Suhu dingin menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga efek cideranya tidak terlalu meluas. 
  • Setelah lebih dari 2 hari lanjutkan dengan mengkompres menggunakan air hangat. Lalu perlahan-lahan kembali melakukan aktivitas. 

Yang perlu diwaspadai adalah jika cidera tulang punggung melibatkan saraf. Hal itu ditandai dengan gejala : 
  • Lemasnya kaki atau tungkai bawah.
  • Nyeri secara terus-menerus.
  • Mati rasa atau kebal mulai dari pinggang sampai kaki bawah. Jika terjadi demikian segera lakukan pemeriksaan medis.

Pengobatan cidera bantalan tulang punggung dapat dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengangkat pecahan tulang. Selanjutnya diikuti dengan perawatan cidera saraf tulang punggung untuk mencegah terjadinya komplikasi ke penyakit lainnya. Apapun aktivitasnya, sekecil apapun gerakan yang dilakukan, apabila tidak pernah dilakukan peregangan otot tubuh maka akan mudah terjadi cidera.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.