Skip to main content

Mengindikasi penyakit lewat wajah

Tidak salah jika dikatakan wajah merupakan cerminan jiwa. Wajah merupakan area tubuh yang paling mudah diamati. Tidak hanya untuk menunjukkan ekspresi, wajahpun dapat mengindikasikan adanya suatu penyakit. Wajah dapat menandai kondisi kesehatan organ dan emosional seseorang.

image source: genggam internet


Ada pertanda yang bisa dilihat dari wajah bahwa seseorang menderita penyakit tertentu, misalnya :
  • Wajah pucat.
Wajah pucat dapat mengindikasikan gangguan kesehatan ketika badan mengalami demam, dehidrasi, dan anemia.
  • Wajah kekuningan.
Kulit wajah yang berubah kekuningan dapat mengindikasikan gangguan kesehatan pada organ hati.
  • Warna kebiruan.
Warna kebiruan pada area bibir mengindikasikan gangguan kesehatan pada organ jantung.
  • Kelopak mata terkulai.
Mata terkulai seperti sedang mengantuk dapat mengindikasikan stress, lelah yang luar biasa dan kanker paru-paru. Pada kasus kanker paru-paru akan terjadi proses penekanan syaraf, salah satunya adalah syaraf mata. Disertai dengan batuk, penurunan berat badan dan perubahan bentuk badan dalam jangka waktu lama. 
  • Jerawat dan rambut berlebih.
Munculnya jerawat dan tumbuh rambut berlebih di area pipi, dagu dan sekitar bibir terutama pada wanita. Ini bisa menandai kelainan hormon atau kelainan pada ovarium.
  • Bibir kering dan pecah-pecah.
Bibir kering dan pecah-pecah mengindikasikan panas dalam, tubuh kekurangan zat besi dan diabetes.
  • Bercak putih di lidah.
Jika ada bercak putih di lidah tanpa disertai demam tinggi, gejala typus, dan berlangsung lama lebih dari 2 bulan. Waspadai adanya kelainan permukaan lidah yang dapat mengakibatkan timbulnya tumor jinak ataupun tumor ganas pada lidah.


Tanda awal suatu penyakit dapat diketahui dengan mengamati wajah seseorang. Tidak hanya dalam pengobatan tradisional, cara mengindikasi penyakit lewat wajah juga berlaku saat menentukan diagnosa medis. Jika terdapat tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter agar dapat ditegakkan diagnosa penyakit yang tepat.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.