Skip to main content

Pernyataan mitos dan fakta mengenai kista dan mioma

Penyakit yang paling banyak ditemukan pada organ reproduksi wanita salah satunya ialah kista dan mioma. Kista dan mioma keduanya merupakan tumor jinak.
Kista adalah tumor jinak yang berisi cairan atau jaringan tubuh seperti tulang, rambut, gigi, lemak yang terbungkus menjadi sebuah jaringan.
Mioma adalah daging tumbuh yang berasal dari jaringan otot rahim kemudian berkembang menjadi tumor jinak.


Penyebab munculnya kista adalah akibat zat-zat kimia yang masuk kedalam tubuh, sedangkan mioma disebabkan oleh kelainan hormon akibat dari gaya hidup dan stress. Masyarakat yang tidak mengetahui perbedaan kista dan mioma akan menganggap keduanya merupakan jenis penyakit yang sama.


Gejala yang ditimbulkan dari keduanya pun hampir sama, yaitu :
  • Nyeri saat haid.
  • Nyeri saat melakukan hubungan seksual.
  • Terdapat benjolan di bagian perut bawah.
  • Rasa nyeri di bagian perut bawah.


Kista dan mioma dapat terdeteksi dengan melakukan USG. Kista dan mioma dapat terus tumbuh hingga mencapai berat 5 kg. Dalam ukuran yang sudah besar, dokter akan mengambil tindakan pembedahan untuk mengangkat jaringan kista dan mioma tersebut. Apabila dari pemeriksaan ditemukan indikasi dapat berubah menjadi tumor ganas, maka akan ikut dilakukan pengangkatan rahim.



Mitos atau fakta yang tersebar di masyarakat berkaitan dengan kista dan mioma, dibahas sebagai berikut :

  • Kista dan mioma bisa menyebabkan tidak bisa memiliki anak.
》》》MITOS
Alasannya : Kista dan mioma bukan menyebabkan seseorang tidak bisa memiliki keturunan, tapi mempersulit sepasang suami istri untuk memiliki keturunan.

  • Kista dan mioma selalu disertai gejala sakit atau keram pada perut.
》》》MITOS
Alasannya : Tidak semua kista dan mioma akan menimbulkan rasa nyeri. Ada juga seseorang yang tidak pernah merasakan nyeri haid tapi ternyata memiliki kista atau mioma. Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan ultrasonografi (USG).

  • Kista dan mioma adalah penyakit keturunan.
》》》 FAKTA
Alasannya : Ada kondisi tertentu kista atau mioma itu bisa diturunkan. Diturunkan secara langsung (misalnya jika ibu memiliki riwayat kista atau mioma, anak putrinya juga bisa mengalami hal yang sama). Diturunkan secara tidak langsung (misalnya diturunkan dari neneknya).

  • Kista dan mioma jika ingin sembuh harus diangkat.
》》》MITOS
Alasannya : Tidak semua kondisi kista dan mioma itu harus diangkat. Dilihat dari ukuran kista dan mioma, letaknya, kemudian sifatnya sudah mengganggu kesuburan atau tidak.


Beberapa pernyataan tadi tentang mitos atau fakta mengenai kista dan mioma yang telah beredar bahkan telah dipercaya oleh masyarakat. Gangguan pada organ reproduksi wanita bisa dideteksi secara dini. Jangan ragu memeriksakan kesehatan organ reproduksi sejak dini, untuk menghindari penyakit yang lebih berbahaya.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.