Skip to main content

Keputihan yang mengganggu

Setiap wanita pasti mengalami keputihan. Keputihan adalah keluarnya lendir dari organ kewanitaan. Secara alami lendir keputihan yang keluar berfungsi membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi kuman. Pada kondisi yang normal, lendir keputihan keluar bersamaan dengan sel-sel mati dan bakteri sehingga vagina tetap bersih. Penyebabnya beragam dilihat dari normal atau tidaknya jenis keputihan.


Keputihan Normal.

Keputihan yang normal biasanya disebabkan oleh hormon dan faktor kebersihan organ kewanitaan. Keputihan biasanya terjadi pada saaat menjelang menstruasi dan ketika mendapat rangsangan seksual. Keputihan umumnya menyebabkan rasa tidak nyaman seperti panas dan gatal. Kebersihan organ intim tentunya harus selalu dijaga terutama pada saat menstruasi.

Ciri-ciri keputihan normal adalah :

  • Lendir berwarna bening keputihan.
  • Tidak berbau.
  • Tidak disertai rasa gatal pada vagina.

Keputihan Tidak Normal.

Perhatikan bila keluhan keputihan berlangsung lebih dari satu minggu, bahkan terjadi perubahan warna. Keputihan jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida Albicans. Jika populasi jamur tersebut terlalu banyak maka akan menyebabkan infeksi dan terjadi keputihan yang kental kekuningan dan berbau.

Ciri-ciri keputihan tidak normal adalah :

  • Keputihan berwarna putih kekuningan, kental, berbau, disertai rasa panas dan gatal di sekitar vagina.  Keputihan jenis ini disebabkan oleh jamur. 
  • Keputihan berwarna cokelat disertai dengan bercak darah. Jenis keputihan ini disebabkan oleh hormon yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Perlu diwaspadai kondisi ini bisa ditandai sebagai gejala kanker serviks atau kanker rahim.
  • Keputihan berwarna kehijauan, kental, berbuih dan bau busuk. Jenis keputihan seperti ini sudah tergolong parah. Diakibatkan oleh infeksi penyakit kelamin. Bakteri Trichomonas Vaginalis menyebabkan penyakit seksual menular. Biasanya dialami oleh orang yang sering berganti-ganti pasangan. Gejalanya ditandai dengan nyeri saat buang air kecil dan saat melakukan hubungan seksual.
  • Keputihan disertai rasa nyeri di panggul dan terjadi pendarahan. Keputihan jenis ini juga diakibatkan oleh penyakit menular seksual. Disebabkan penyakit gonore (kencing nanah).
  • Keputihan disertai luka melepuh ini diakibatkan oleh herpes genital. Virus herpes menyebabkan lepuhan di sekitar organ intim. 

Tindakan pengobatan keputihan ditentukan dari faktor penyebab terjadinya. Berikut ini adalah cara untuk menghindari risiko keputihan :
  • Hindari kebiasaan memakai celana yang terlalu ketat.
  • Gunakan celana dalam yang berbahan katun supaya menyerap keringat.
  • Gunakan air yang bersih untuk mencuci organ kewanitaan, usahakan air yang langsung mengalir dari pancuran.
  • Campurkan air bilasan dengan zat-zat antimikroba, basuhkan ke organ kewanitaan untuk mengurangi populasi bakteri dan jamur.
  • Jangan berganti-ganti pasangan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

Gaya hidup yang bersih dan sehat adalah syarat utama untuk terhindar dari berbagai macam penyakit. Mulai sejak dini rubahlah kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dan utamakan untuk hidup bersih dan sehat.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.