Skip to main content

Kram perut saat haid normal atau tidak?

Bagi sebagian wanita bahkan hampir setiap wanita yang mengalami menstruasi pernah merasakan kram atau nyeri pada perut bagian bawah. Menstruasi adalah peluruhan sel telur dan sel darah merah yang menempel di dinding rahim.


Penyebab utama kram perut saat menstruasi adalah produksi prostaglandin. Prostaglandin adalah hormon yang menyebabkan timbulnya rasa sakit pada rahim. Fungsi prostaglandin adalah untuk memicu rahim berkontraksi guna meluruhkan darah di dinding rahim.



Ada yang merasakan nyeri biasa saja dan ada juga yang merasakan nyeri yang amat sakit. Hal itu kembali kepada sensitifitas seseorang terhadap prostaglandin tersebut. Untuk membedakan rasa nyeri yang normal dengan rasa nyeri yang perlu diwaspadai, dihitung dari lamanya menstruasi.



Nyeri normal :

  • Nyeri normal dirasakan seorang wanita pada saat haidnya sedang deras di hari pertama sampai hari ke tiga. Jika nyeri yang dirasakan lebih dari 3 hari maka hal tersebut perlu diwaspadai. 
  • Dilihat dari banyaknya darah yang keluar. Normalnya menstruasi berlangsung selama 7 hari, 4 hari darah merah, sisanya hanya flek. Jika menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari hingga hari ke 14, dengan disertai darah merah terus menerus. Dapat diindikasikan rahim memiliki masalah.
  • Dilihat dari usia, nyeri yang normal akan stabil di usia 20 tahun sampai 25 tahun. 



Nyeri yang perlu diwaspadai :
  • Endometriosis.
Endometrium adalah lapisan yang melindungi rahim, letaknya di dalam rahim. Pada penyakit endometriosis, endometrium tumbuh di luar rahim. Ketika sedang haid, pendarahan akan terjadi juga di luar rahim dan itu akan menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat.
  • Radang Panggul.
Radang panggul merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri penyakit menular seksual. Penyakit ini dapat menyebabkan kram saat menstruasi.
  • Mulut Rahim Sempit.
Ada sebagian wanita yang memiliki mulut rahim sempit.  Sempitnya mulut rahim menyebabkan darah haid susah keluar, sehingga menyebabkan kram perut.
  • Fibroid Uterus.
Ini merupakan salah satu tumor jinak. Daging tumbuh ini juga bisa jadi pemicu kram perut saat menstruasi. Apabila tidak segera ditangani, tumor ini bisa beresiko menjadi tumor ganas.



Bagi yang sering merasakan kram saat menstruasi, cara ini bisa dilakukan sebagai solusi mengurangi rasa nyeri :
  • Minum obat pereda rasa sakit.
Obat pereda rasa sakit banyak di jual di warung. Apabila rasa sakitnya sudah mengganggu aktivitas, disarankan untuk minum ibuprofen. Ibuprofen lebih efektif dari obat-obat lainnya. Minum satu atau dua tablet ibuprofen sebelum tidur untuk meredakan nyeri.
  • Hindari kafein.
Minum kopi menyebabkan naiknya tekanan darah. Mengurang kafein dapat membantu mengurangi kram perut saat menstruasi.
  • Minum pil KB.
Pil KB membuat hormon teratur, sehingga tidak ada lonjakan emosi maupun rasa sakit yang menyiksa.
  • Yoga.
Gerakan yoga berguna untuk relaksasi. Efek yoga yang menenangkan bisa mengurangi rasa nyeri kram perut ketika datang bulan.
  • Kompres botol air panas.
Kompres bagian perut bawah dengan botol berisi air panas. Rasa panas membuat otot rahim yang sedang berkontraksi menjadi rileks.
  • Konsultasikan ke dokter.
Apapun keluhan yang dirasakan oleh tubuh, cara terbaiknya adalah konsultasi ke dokter. Dokter dapat mendeteksi kram perut normal karena menstruasi atau karena adanya gejala penyakit lain.



Selain cara di atas, bahan makanan berikut ini juga bisa untuk mengurangi nyeri kram perut saat menstruasi :
  • Air putih.
  • Teh.
  • Nanas.
  • Buncis.
  • Salmon.
  • Cokelat hitam.
  • Wijen.
  • Pisang.
  • Seledri.
  • Bayam.
  • Kangkung.
  • Sawi.
  • Brokoli.


Bahan makanan di atas mengandung vitoesterogen dengan fungsi menenangkan rahim sehingga rasa kram berkurang. Sebaiknya hindari makanan seperti goreng-gorengan, kopi, dan makanan asin yang mengandung banyak garam.


Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.