Bicara tentang memiliki anak kembar, memang ini adalah bentuk kehamilan yang berbeda dengan kehamilan satu sel telur. Pada dasarnya rahim didesign hanya untuk di isi satu janin bayi. Bisa dibayangkan jika pada umumnya berat normal bayi 2,5-3,5 kg, saat terisi anak kembar tentunya beban yang ditanggung rahim akan semakin berat.
Dalam proses kehamilan kembar terdapat 2 macam istilah, yaitu :
Faktor apa yang bisa menyebabkan pasangan suami istri memiliki anak kembar secara alami?
Mengenai kehamilan bayi kembar, sedikit sulit untuk diupayakan persalinan normal karena biasanya letak bayi tidak pada posisi yang tepat. Itu yang menyebabkan risiko dari kehamilan kembar sedikit meningkat, seperti :
Hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dari mulai mengandung sampai proses persalinan :
Dengan segala risikonya, kehamilan kembar memang membutuhkan perhatian lebih dibanding kehamilan satu sel telur. Pemeriksaan teratur ke dokter sampai menjaga nutrisi bayi menjadi hal yang perlu diutamakan dalam kehamilan kembar. Demi menjaga keselamatan dan kesehatan ibu dan janinnya.
Dalam proses kehamilan kembar terdapat 2 macam istilah, yaitu :
- Kembar monozigot (kembar identik), terbentuk jenis kelamin yang sama.
- Kembar franternal yang menghasilkan perbedaan jenis kelamin antara dua janin. Kembar beda jenis kelamin (franternal) sering terjadi pada program inseminasi buatan dimana lebih dari satu sel telur yang dimasukkan untuk dilakukan pembuahan.
Faktor apa yang bisa menyebabkan pasangan suami istri memiliki anak kembar secara alami?
- Genetik.
- Usia.
- Obat penyubur.
- Inseminasi buatan.
Mengenai kehamilan bayi kembar, sedikit sulit untuk diupayakan persalinan normal karena biasanya letak bayi tidak pada posisi yang tepat. Itu yang menyebabkan risiko dari kehamilan kembar sedikit meningkat, seperti :
- Rasa mual yang lebih hebat, sehingga berisiko dehidrasi.
- Anemia, ibu beresiko kekurangan sel darah merah karena kebutuhan zat besi meningkat.
- Risiko terkena penyakit diabetes melitus gestational (kencing manis pada kehamilan).
- Risiko keracunan kehamilan (pre-eklampsia).
Resiko pada proses persalinan bayi kembar :
- Air ketuban menjadi lebih banyak karena terdapat dua janin.
- Plasenta berukuran lebih besar.
- Rahim menjadi sangat besar.
- Kelahiran pre-term (kurang bulan) sehingga bayi lahir prematur.
- Rahim tidak dapat berkontraksi dengan baik.
- Terjadi pendarahan.
- Ibu mengalami shock karena kehilangan banyak darah.
Risiko pada janin kembar :
- Tali pusat kedua janin saling mengikat.
- Kekurangan asupan oksigen dan nutrisi ke janin akibat kusutnya tali pusat.
- Pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat.
- Risiko kematian janin.
Hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dari mulai mengandung sampai proses persalinan :
- Ibu harus ekstra hati-hati dalam melakukan aktivitas selama mengandung bayi kembar.
- Melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur.
- Memantau kesehatan plasenta.
- Mencukupi kebutuhan kalori.
- Menjaga nutrisi janin dengan konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.
- Segera ke dokter jika ibu merasakan sedikit keluhan.
Dengan segala risikonya, kehamilan kembar memang membutuhkan perhatian lebih dibanding kehamilan satu sel telur. Pemeriksaan teratur ke dokter sampai menjaga nutrisi bayi menjadi hal yang perlu diutamakan dalam kehamilan kembar. Demi menjaga keselamatan dan kesehatan ibu dan janinnya.
Comments
Post a Comment