Skip to main content

Waspada gejala kanker lambung yang mirip seperti sakit maag

Waspadai penyakit kanker lambung karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan lainnya. Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Sel kanker dapat berkembang di organ-organ tubuh termasuk diantaranya lambung. Fungsi lambung adalah untuk mencerna makanan. Kanker lambung bisa disebabkan oleh pola makan dan bahan makanan yang tidak sehat, seperti makanan yang mengandung pengawet dan bahan kimia berbahaya. Perlu dipahami bahwa gejala awal kanker lambung belum ada spesifikasi jelasnya, sangat sulit dibedakan dengan penyakit pencernaan yang biasa terjadi.


Kanker lambung memiliki gejala seperti penyakit lambung lainnya, yang orang awam ketahui sebagai penyakit maag. Kebiasaan menjadi dokter sendiri dengan mengkonsumsi obat warung, itu tindakan yang tidak dibenarkan. Boleh saja berobat sendiri, tapi jika sekian hari tidak sembuh segera periksa ke dokter. Awal penyakit kanker lambung tidak bisa ditandai dengan gejala yang jelas. 

Gejala awalnya sangat mirip seperti gangguan pencernaan lainnya, yaitu :
  • Rasa perih di lambung seperti keluhan telat makan. Rasa perih seperti ini biasanya dianggap hanya penyakit maag biasa. Namun apabila rasa perihnya sangat berlebihan, perlu segera periksa ke dokter.
  • Berat badan turun sangat cepat akibat lambung tidak berfungsi dengan baik. Lambung tidak bisa mencerna makanan sehingga tanpa disadari berat badan menurun.
  • Rasa mual yang sering disepelekan, bisa saja ternyata merupakan gejala kanker lambung. 
  • Kembung setelah makan. Rasa kembung biasanya dianggap gejala masuk angin.
  • Mulas setiap habis makan. Perut seperti terasa diremas-remas walaupun sudah buang air besar.


Jika kanker tersebut sudah masuk ke stadium lanjut (stadium 3 - stadium 4) barulah akan terlihat gejalanya seperti :
  • Perdarahan lambung.
  • Muntah darah yang berwarna kehitaman.
  • BAB berwarna hitam akibat darah yang bercampur dengan asam lambung.
  • Penyumbatan lambung sehingga sulit masuk makanan. 


Jika terjadi kelainan pencernaan, khususnya pencernaan bagian atas. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan endoscopy dan apabila ada luka dilakukan biopsi untuk memastikan apakah ada sel kanker atau tidak. Kanker itu bersifat membusukkan, jadi kanker lambung juga bisa menyebabkan bau mulut karena gas yang dikeluarkan lambung. 


Pada penyakit kanker secara keseluruhan, dikenal istilah "five years survival rate" yaitu harapan hidup 5 tahun ke depan setelah didiagnosa.  Semakin cepat terdiagnosa dan dilakukan pengobatan, maka semakin besar harapan sembuhnya. Apabila masih stadium 1 harapan kesembuhan 70%, namun apabila sudah mencapai stadium 4 harapan sembuh hanya kurang dari 20%. 




Tindakan pengobatan pada kanker lambung :
  • Pada kanker lambung stadium 1 dapat dilakukan tindakan kuratif, yaitu hanya memotong sebagian lambung yang terkena kanker. 
  • Jika sudah masuk pada stadium lanjut (stadium 3-stadium 4), maka akan terjadi kesulitan menelan pada pasien, apapun makanan yang dimasukkan termasuk air tidak akan bisa masuk. Apabila kanker masih bisa diangkat maka lambung akan dibedah, dikeluarkan, dan direkonstruksi. Namun jika pasien penderita kanker lambung yang lambungnya tidak bisa diangkat lagi, akan dilakukan pembedahan valiatif gastrostomi yaitu memasang selang ke dalam lambung sebagai jalan masuknya makanan untuk membantu pasien yang sudah kesulitan makan lewat mulut. 


Pada dasarnya penyakit kanker merupakan penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa. Mencegah lebih baik daripada mengobati, pertumbuhan sel kanker dapat dicegah dengan cara hidup sehat sejak dini. Apapun bentuk kesehatan harus dijaga karena apabila sudah diberi penyakit oleh Tuhan, maka nikmat sehat akan terasa amat sangat berharga.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.