Piodermea adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri streptococcus, betahemolyticus atau staphylococcus aureus, sehingga menyebabkan kulit bernanah.
Pioderma superfisial dapat berbentuk impetigo atau furunkel. Furunkolis yang saling menyatu akan membentuk kurbunkel. Bentuk lain penyakit pioderma, antara lain :
- Folikulitis.
- Ektima.
- Selulitis.
- Flegmon.
- Pionikia.
Penyebab.
- Impetigo : disebabkan oleh streptococcus betahemolyticus.
- Furunkel : disebabkan oleh staphylococcus aureus.
Beberapa faktor perdisposisi umumnya disebabkan oleh :
- Daya tubuh.
- Anemia.
- Kurang gizi.
- Diabetes melitus.
- Adanya kelainan kulit yang mempercepat terjadinya pioderma.
Gambaran klinis.
- Keadaan umum penderita biasanya baik.
- Impetigo bentuk krustosa : biasanya terjadi pada anak yaitu di kulit sekitar hidung dan mulut. Tampak vesikel atau pustula yang cepat pecah dan menyebar ke sekitarnya.
- Impetigo bentuk vesikosibola : disebut juga cacar monyet, menyerang daerah ketiak, dada dan punggung. Bentuk ini sering ditemukan bersama miliaria, hipopion (endapan nanah di bagian bawah vesikel/bula) dan saat penyembuhan mengering membentuk koleret (warna kemerahan melingkar di bekas kelainan).
- Impetigo neonatorium : menyerang hampir seluruh kulit, biasanya disertai demam.
- Furunkel : banyak ditemukan di ketiak atau bokong. Folikel yang terinfeksi membengkak membentuk nodus bernanah yang nyeri dengan eritema di sekitarnya. Kelainan ini dapat menjadi abses atau membentuk fistula. Pada penderita yang memiliki daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita penyakit kronik (diabetes melitus), furunkel ini sering kambuh dan sulit disembuhkan.
Diagnosis.
- Pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
- Pemeriksaan sederhana dengan pewarnaan Gram.
- Kultur dan resistensi spesimen lesi (misalnya untuk flegmon, hidra adenitis, ulkus).
- Kultur dan resistensi darah bila diduga bakteremia.
Tata laksana.
Pasien berobat jalan kecuali pada erisipelas, selulitis, flegmon dianjurkan rawat inap.
Topikal :
- Bila dijumpai banyak pus atau krusta dilakukan : kompres terbuka dengan (permanganas kalikus 1/5000) + rivanol 0,1% + larutan povidon 7,5% dilarutkan sepuluh kali, 3 × sehari selama 1 jam dalam kondisi akut.
- Bila tidak tertutup pus atau krusta diberikan salep/krim garam natrium fusidat 2 %.
Sistemik :
Pada lesi dalam atau luas diberikan antibiotik sistemik :
- Lini 1 golongan penisilin : amoksisilin, ampisilin.
- Lini 2 golongan makrolid : eritromisin 500 mg 4 × sehari.
- Lini 3 golongan sefalosporin.
- Lini 4 antibiotik lain : klindamisin.
Pencegahan.
- Mencari faktor predisposisi.
- Pola hidup higienis.
- Pola hidup sehat untuk mencegah menurunnya daya tahan tubuh.
- Konsumsi makanan bergizi.
- Penanganan cepat pada penyakit anemia, penyakit kronik/metabolik dan kelainan kulit primer.
Protokol.
- Pada pioderma letak dalam : perhatikan keadaan umum dan status imun secara keseluruhan.
- Kriteria penyembuhan Pioderma superfisial : tidak dijumpai lagi gambaran klinis.
- Kriteria penyembuhan Pioderma letak dalam : tidak dijumpai tanda klinis, ulkus telah membentuk jaringan granulasi bersih, epitelisasi menutup luka.
Comments
Post a Comment